Kamis, 18 Juni 2009

Untukmu, sahabatku...

Membaca ceritamu tadi, sungguh meruntuhkan sisa kebahagiaanku hari ini. Pahit terasa.
Aku tahu itu bukan suara kebencian. Itu suara tangisan jiwamu. Tangisan yang rindu akan cinta. Cinta yang kau impikan tak akan pernah berubah bentuk untuk selamanya. Karena cinta itu pernah menjadi bahagiamu. Kini bahagia itu terasa semakin menjauh. Seakan diterbangkan oleh waktu. Dan kini kau merindunya...

Mencintai seseorang itu memang rumit. Bukan hanya butuh rasa dan semuanya akan berjalan indah seperti katamu dalam cerita cinderella. Sering, keindahan cinta hanya tinggal kenangan ketika dibawa dalam realita. Apalagi bila orang yang kita cintai begitu sulit untuk dicintai... Rasanya ingin memaki, dia yang begitu tak menghargai cinta. Tapi kata hati malah meminta untuk bertahan dan bersabar. Membuat kita bagai pengemis cinta, dalam balutan compang-camping mencoba bertahan demi cinta... Itulah mencintai... Karena mencintai memang tak semudah dicintai...

Menangislah ketika itu terasa sakit. Teteskan airmatamu, karena akupun pernah seperti itu. Rasa itu, sakit itu, semuanya jg pernah jd rasaku. Bebaskan rasa sakitmu, lepaskan... Tapi jangan pernah berputus asa pada cintamu. Selalu, simpan asa-mu di sana, bila cinta itu berharga untukmu. Meski kau terlihat seperti mengemis cinta, kau bukan pengemis. Kebesaran cintamu-lah yang menahanmu di sana, melakukan segala pengorbanan, menjalani semua hinaan... Cinta-mu, cinta yang tulus dari jiwa, yang terindah yang kau punya.

Tapi bila pada akhirnya kau berada di batas akhir dan tak mampu lagi bertahan, jangan menyesali diri tak pantas untuk cinta itu. Karena tak selamanya cinta itu bisa bersama. Tetaplah tegar berjalan. Karena selama napas masih ada, pasti selalu ada cinta untukmu...

Untukmu, sahabatku...
(For very special person: Erka, World loves you...)

1 komentar:

  1. cinta oh cinta
    mengapa cinta dapat membawa penderitaan
    mengapa cinta membuat orang bahagia
    semua pertanyaan itu tidak dapat dijawab
    karena cinta adalah sebuah ungkapan hati
    yang tidak dapat dimengerti
    berbahagialah mereka yang mempunyai cinta
    karena tanpa cinta hidup itu tidak akan bermakna
    lagi........

    BalasHapus

B'day Gift From My Buddy

Conversation With God (Book I Page 59-60)

Apakah rasa takut adalah yg kamu butuhkan utk menjadi, melakukan dan memiliki apa yg pd hakikatnya benar? Haruskah kamu diancam utk "menjadi baik?" Siapa yg berkuasa ttg itu? Siapa yg menentukan pedomannya? Siapa yg membuat aturannya?
Kukatakan hal ini kpdmu: Kamu adalah pembuat aturanmu sendiri. Kamu menentukan pedomannya. Dan kamu memutuskan seberapa baik telah kamu lakukan; seberapa baik sedang kamu lakukan. Karena kamu lah yg memutuskan Siapa & Apa Dirimu Sebenarnya-dan Diri Yg Kamu Cita-citakan. Dan kamu lah satu-satunya yg dapat menilai seberapa baik sedang kamu lakukan.
Tak ada org lain yg akan menghakimimu selamanya, karena mengapa, dan bagaimana Tuhan dapat menghakimi ciptaanNya sendiri dan menyebutnya buruk? Seandainya Aku ingin kamu menjadi dan melakukan segala sesuatu dengan sempurna, Aku pasti telah meninggalkanmu dalam keadaan benar-benar sempurna dari mana kamu datang. Seluruh maksud proses ini adalah agar kamu menemukan dirimu sendiri, menciptakan Dirimu, sebagaimana kamu sebenarnya - dan sebagaimana kamu inginkan sebenarnya. Namun, kamu tak dapat menjadi itu kalau kamu juga tidak memiliki pilihan untuk menjadi sesuatu yg lain.
Karena itu, apakah Aku seharusnya menghukummu karena membuat pilihan yang Aku sendiri telah letakkan di depanmu? Seandainya Aku tak menginginkanmu membuat pilihan kedua, mengapa Aku menciptakan pilihan yg lain daripada yg pertama?
Ini adalah pertanyaan yg harus kamu tanyakan kepada dirimu sendiri sebelum kamu memberi Aku peran sebagai Tuhan yg menghukum.
Jawaban langsung dr pertanyaanmu adalah ya, kamu boleh bertindak semaumu tanpa takut akan pembalasan. Namun, adalah berguna bagimu untuk menyadari konsekuensinya.
Konsekuensi adalah hasil. Akibat alamiah. Ini benar-benar tidak sama dengan pembalasan, atau hukuman. Akibat, sederhana saja. Akibat adalah apa yg berasal dari penerapan alamiah dari hukum alam. Akibat adalah apa yg terjadi, dengan dapat sungguh diprediksi, sebagai konsekuensi dari apa yg telah terjadi.
Semua kehidupan fisik berfungsi menurut hukum alam. Sekali kamu mengingat hukum ini, dan menerapkannya, kamu telah menguasai kehidupan pd tingkat fisik.
Apa yg tampak seperti hukuman bagimu - atau apa yg kamu sebut kejahatan, atau nasib buruk - tak lebih daripada hukum alam yg menyatakan dirinya