
Kekasih, kalau masih boleh kupanggil dirimu dengan sebutan itu, apa salahku? Tolong katakan, tolong ceritakan. Aku akan siap mendengarkan dengan kebesaran hati. Aku bertanya padamu bukan karena aku tak merasa bersalah. Bukan. Tapi karena aku di sini hanya bisa menerka-nerka. Dan terkaanku ini tak pernah menjadi pasti selamanya tanpa sebuah anggukan darimu.
Mungkin aku telah menyinggung hatimu yang peka itu. Telah melewati batas yang dirimu tetapkan untukku. Batas yang tak pernah menjadi batasku untukmu. Bahkan aku tak pernah tahu batas itu ada di sana, tak seharusnya kuinjak atau kulewati tanpa melukai harga dirimu. Dan kini, berada di sini, mundur begitu jauh darimu, menatap pintu hatimu yang telah tertutup, aku hanya bisa menyesali diri. Tak tahu apa yang sebaiknya aku lakukan. Terus menunggu atau berbalik pergi. Tak pernah punya cukup kebahagiaan untuk terus menunggu, namun tak pernah rela untuk berbalik pergi. Tahukah kau rasaku ini? Rasa ini benar-benar membuat hidupku, diriku dan hatiku berada dalam kekacauan dan kegalauan yang tanpa akhir.
Bila itu yang terjadi, maaf.... Aku tak punya kalimat lain sebagai pembelaan diri ini. Diri yang semakin mengecil dan tak bahagia ini. Tak pernah akan memeluk kebahagiaan yang sama seperti saat dirimu masih berada di sini, berbagi denganku.
Masih ada kesempatan untukku untuk berjalan bersamamu, berbagi cinta semanis kisah kita yang dulu? Tolong jawab aku. Tolong jangan tinggalkan aku dalam misteri yang selamanya akan membuatku harus melewati penyesalan diri. Siksaan ini terlalu berat untuk diriku yang lemah ini.
Tak pernah ingin mengemis cinta darimu, seandainya kau pun tak memiliki cinta yang sama lagi di hati. Namun asa ini masih menyala, meski seiring detik demi detik berlalu baranya semakin redup. Hatiku ini bukan milikku lagi. Tak mau mendengarkanku. Meski telah remuk redam karena sikapmu, dia masih juga berpihak padamu. Bujukanku, airmataku, perihku, tak juga mampu untuk memanggilnya kembali.
Kekasih, maukah kau menghampiriku? Meski bila kata yang kau ucapkan adalah selamat tinggal. Biar hatiku ini menjadi milikku lagi. Biar kudapat temukan kembali bahagiaku. Meski bukan dari dirimu lagi...
Photo Link: http://www.cherrybam.com/graphics/graphics-heartbreak/heartbreak010.gif
jadi teringat lagunya the beegees, "how can you mend a broken heart"....curhat yang memilukan...tapi enak dibaca dan mengharukan....
BalasHapusThanks Mba Shinta... Sebenarnya itu stock cerita lama, kemaren baru buka2 n di-edit lagi :-)
BalasHapus